Rabu, 09 Februari 2011

@ Persimpangan Jalan

saya teringat teman sy yg menikah dgn wanita yg berbeda keyakinan

narengga maheswara...namanya indah dan ganteng sesuai dirinya...

tapi sayang kedua orangtuanya berbuat kesalahan yg menurut mereka bisa di"toleransi"..

sy ga mengerti apanya yg bisa ditoleransi dari pernikahan yg dilandasi perbedaan keyakinan..
sedangkan di hukum agama islam sudah jelas2 diperintahkan untuk menikahi yg seiman dgn kita...
bahkan hukumnya menjadi zina bila kita melakukan hubungan suami istri dgn beda agama...

lagi2 disayangkan sang suami yg bertuliskan agam islam di KTPnya ternyata tidak menjalani betul2 kehidupan agamisnya..
dia telah dibutakan oleh kecintaan pada manusia yg memang elok wajahnya namun dia kukuh dgn keyakinannya bahwa Tuhan itu ada 3...
lantas apa skrg yg akan terjadi pada anak mereka??
dia nanti pasti bingung agama apa yg akan dia pilih...
sy yakin keduanya akan membebaskannya untuk memilih...
tapi anak kecil tentu ingin yg mudah2..
dia tentu akan pilih sembahyang sekali seminggu daripada 5 kali sehari..
"capek ma.." itu pasti alasannya..
dan karena ibu yg paling dekat hubungan emosional dgn anak pasti akan lebih mengikuti kepercayaan sang ibunda...

lantas bagaimana dgn si ayah??
dia tentu sudah tidak memusingkan masalah itu...
terpenting dia bahagia di dunia dgn keluarganya...
tidak peduli apakah mereka akan bersatu lg di akhirat kelak..

tapi dia tidak sadar bahwa anak itu adalah amanah..
bahwa dia sebagai kepala keluarga dan suami akan dimintai pertanggungjawabannya..
apa yg akan dia jawab jika Allah mempertanyakan dia soal keyakinan anaknya kelak???
bahwa dia tetap punya andil dan bertanggung jawab penuh bila nantinya memutuskan untuk mengingkari adanya Allah (Tuhan si ayah) dan malah meyakini bahwa Yesus (Tuhan si mama) yg benar2 ada???

entahlah...
saya bingung knp manusia dibutakan oleh cinta...
dan tidak berfikir ttg masa depan dirinya, pasangannya atau bahkan anaknya kelak..
waallahualam..

4 komentar:

  1. samaa...saya juga bingung euy...
    manusia oh manusia..
    kalo cinta Tuhannya saja mereka ingkari, apalagi cinta kepada sesama makhlukNya? saya siy takuuutt...hiiiy...gelo sia! hehe

    BalasHapus
  2. salam kenal..

    memang, terkadang cinta manusia kepada manusia yg lain melebihi cintanya kpd Tuhannya. Astaghfirullah hal'adzim...

    BalasHapus
  3. Halo Fini,

    Saya ibu dari anak yang foto dan namanya terpasang di sini.

    Saya dan suami tidak akan mengomentari pendapat Fini dalam blog ini, namun kami sangat keberatan bahwa foto dan nama lengkap anak kami disebutkan tanpa ijin. Kami yakin bahwa dari manapun Fini mendapatkan foto dan nama lengkap anak kami, dimuatnya foto dan nama dalam sumber tersebut tidak dimaksudkan untuk konsumsi publik yang menjadikan anak kami sebagai obyek.

    Sebagai sesama orangtua, kami pikir Fini dapat menyikapi hal ini dengan bijak.

    Kami harap agar foto dan nama anak kami dapat dihapus dari blog ini.

    Terima kasih dan salam,
    Enggar

    BalasHapus